TBIN IAIN Crp,- Pada Festival Budaya Daerah di tangkai lomba teater HUT Kota Curup Yang ke-144 Tahun, Teater Tittari Program Studi Tadris Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah IAIN Curup berhasil meraih Juara 1 lomba teater serta mendapatkan Juara Kategori Sutradara terbaik pada ajang lomba yang diadakan pada pukul 20.30 wib, Minggu 26 Mei 2024 di Panggung Utama Bazar UMKM Lapangan Dwi Tunggal Curup. Pertarungan sengit sudah dimulai dari mulai babak penyisihan yang dilaksanakan pada 23 Mei 2024 di Ruang Pola Pemda Kabupaten Rejang Lebong, hingga akhirnya Teater Tittari berhasil melaju ke babak Final dan meraih Juara 1 serta Atas nama Dona Aperiyansa berhasil ditetapkan sebagai sutradara terbaik tahun 2024.
Dalam moment ini Teater Tittari Tadris Bahasa Indonesia IAIN Curup, mengangkat legenda, tradisi, mitos, kepercayaan masyarakat yang dimana dalam juknis yang dilombakan bahwa pergelaran ini bertajuk “Kebudayaan Rejang” baik dari Tradisi, Legenda/cerita rakyat, kepercayaan masyarakat dan sebagainya. Maka dari itu Teater Tittari IAIN Curup mempersembahkan pertunjukan yang berjudul “Muning Raib” yang dikonsepkan atau disadurkan hingga mengambarkan akar tradisi rejang.
Adapun mahasiswa TBIn yang terlibat dalam pagelaran ini yaitu;
Penulis naskah dan sutradara : Dona Aperiyansa
Dramaturg : Nabila Mutiara Hati
Nyanyian syair daerah : Pika Wulandari
Pemain:
1. Firdaus
2. Riski patrama
3. Ulan jumitasari
4. Pika ulandari
5. Nabila mutiara hati
6. Sarmila
7. Hermansyah
8. Dean
9. Hengki zulkarnain
10. Ibrahim
11. Sartika dia basah
12. Rani putri oktavia
13. Shabrina
14. Widyawati
Cerita rakyat Rejang Lebong “Muning Raib” adalah kisah yang cukup populer di kalangan masyarakat setempat. Seorang pemuda yang pergi ke bukit kaba untuk mencari ketenangan dalam hidupnya ia hanya membawa suling dan baju yang dipakai dibadannya. Setelah waktu berlalu cukup lama, tersebarlah berita tentang raib (hilangnya) Muning. Keluarga dan warga Dusun Curup pun mencarinya. Muning tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Seluruh warga desa menjadi panik dan berusaha mencari Muning ke segala penjuru, tetapi usahanya tidak membuahkan hasil.
Cerita tentang hilangnya Muning menjadi legenda di desa tersebut. Beberapa orang percaya bahwa Muning diculik oleh makhluk halus, sementara yang lain berpendapat bahwa ia tersesat di hutan belantara dan tidak bisa kembali. Setelah beberapa waktu, seorang kakek tua yang bijaksana mengungkapkan bahwa Muning mungkin saja diculik oleh penghuni alam gaib yang berada di bukit kaba karena ketampanan serta alunan suara indah suling yang dimainkan oleh muning. Kakek tersebut menyarankan agar warga desa melakukan ritual tertentu dan memohon kepada roh penjaga hutan untuk mengembalikan Muning.
Muning yang pergi ke bukit kaba hingga ia menikah dengan seorang putri anak dari raja yang menguasai wilayah bukit kaba itu (makhluk goib)
Akhirnya ditemukan di bukit kaba setelah ia ditemukan di bukit kaba orang yang menemukan muning menyampaikan pesan dari orangtuanya kepada muning untuk segera pulang kedesanya namun seorang putri/istrinya ini memberikan syarat kalau muning mau pulang ke kampungnya syarat itu ialah warga tidak boleh memasak lema (rebong) dan pakis (tumbuhan paku) ketika menyambut tamu serta hajatan. Syarat itu disanggupi oleh pihak keluarga.
Namun ketika muning pulang bersama istrinya ternyata ada yang memasak rebung dan pakis hingga seorang putri istrinya muning tak bisa dilihat oleh masyarakat maka dari itu putri dan muning murka hingga ia bersumpah bahwa kalau ada bujang dan gadis dusun curup yang pergi ke bukit kaba maka ia akan hilang meskipun pulang dalam keadaan tidak waras
Cerita “Muning Raib” tidak hanya menggambarkan kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan alam dan makhluk gaib, tetapi juga menekankan pentingnya gotong royong dan kepercayaan dalam mengatasi masalah bersama.
Selamat kami ucapkan kepada para pemenang yang berhasil mendapatkan hadiah berupa Piala, Piagam dan Uang pembinaan. Sukses dan semangat mengukir prestasi
6 Responses
Menyala TBIn
Terimakasih Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Semoga kita selalu kompak dan selalu semangat dalam mengukir satu persatu sejarah dalam diri kita sendiri, keluarga, orang lain, dan bangsa bahkan negara.
Emang best prodi TBIn nih
Jaya selalu TBIn
Sukses selalu TBIn
Menyala terus TBIn